Berkegiatan alam bebas, utamanya para penyuka pendakian gunung ataupun
hiking, pasti akan mudah sekali memasuki kawasan hutan, karena itu
adalah bagian dari alam bebas yang harus di temui. Banyak dari para
petualang yang tersesat ataupun mengalami hal - hal yang tak diinginkan
saat telah berada di dalam hutan, seperti tersesat ataupun terkena aneka
penyakit yang disebabkan oleh "penunggu dan penjaga" hutan. Berikut ini tips sebelum memasuki hutan, semoga bermanfaat.
Hutan, baik geografis atau tipologis, memiliki keadaan
dan tantangan lingkungan berbeda. Keadaan alam liarnya menjadi daya
tarik para penikmat alam. Bagaimanapun alasannya, kehidupan di alam
bebas memiliki berbagai kemungkinan dan keadaan tidak menentu. Mulai
dari kondisi tanah, cuaca, hewan, tumbuhan, air terbatas, terutama
kemampuan adaptasi manusia. Pengetahuan keadaan tak menentu ketika
berada di alam bebas, disebut jungle survival , sangat dibutuhkan para petualang walau sekadar menyalurkan hobi. Kemampuan diri sangat menunjang keselamatan, sekaligus agar wisata alam liar kita berjalan baik.
1. Siapkan perbekalan sesuai kebutuhan. Rencanakan kegiatan dan ikuti
prosedur yang berlaku. Tetap berkelompok, jangan mengasingkan diri.
2. Siapkan sikap dan mental. Jangan mudah panik, disiplin, berpikir
jernih, dan optimis agar selalu waspada dan membuat keputusan dengan
tenang. Siapkan keyakinan dan kepercayaan diri. Miliki kemampuan belajar
dari pengalaman dan alam sekitar, pengetahuan lingkungan rimba, laut, serta pengetahuan cukup pada biologi dan ekologi.
3. Pelajari tumbuhan yang bisa dikonsumsi dan dijadikan obat. Konsumsi
tumbuhan yang sudah dikenal dan masak lebih dahulu agar aman. Jangan
mengkonsumsi tumbuhan dengan warna yang menyolok ( biasanya putih atau
kuning ), berbau tidak enak, dan tidak memiliki getah susu. Biasanya
tumbuhan berbahaya hidup menyendiri, berduri dan pahit. Tumbuhan yang
bisa dikonsumsi, di antaranya : gadung ( Uwi, dioscorea hispida ), buah
senggani ( harendong, malastoma polyantum ), sintrong atau gynura
arrantiaca, rebung bambu, pisang, jamur kuping, dan jamur tiram. Sebagai
saran, jadikan kelapa sebagai menu utama agar aman untuk bertahan
hidup.
4. Ketahui tumbuhan obat sebagai pengobatan pertama ( P3K ). Simplisia nabati atau tumbuhan obat banyak hidup di alam Indonesia.
Biasanya diketahui dari mulut ke mulut dan menjadi obat tradisional
masyarakat. Beberapa tumbuhan obat yang biasa digunakan di antaranya:
Daun kaki kuda atau antanan untuk obat sariawan, batuk, sakit perut.
Daun dan biji muda kaliandra bisa digunakan untuk obat sariawan. Daun
sembung manis untuk sakit perut dan panas. Ki Urat, numpong, getah
kamboja untuk mengobati luka, bengkak, keseleo.
5. Hati - hati dengan beberapa tumbuhan di bawah ini, terutama jika
kontak langsung dengan bagian tubuh Anda. Di antaranya: Pulus atau
kemadu, ingas atau rengas, raweh atau rarawean, dan buah aren mentah,
yang akan menimbulkan iritasi kulit, gatal-gatal, kulit panas dan
bengkak. Biji jarak membuat kepala pusing, mencret, selalu buang air
besar, dan muntah - muntah. Bunga dan daun kecubung, jamur psilocybe sp
dapat menimbulkan halusinasi. Seluruh bagian pohon picung atau pangi dan
jamur amanita verna sangat beracun dan mematikan.
6. Ketahui jenis hewan yang bisa dijadikan makanan. Pelajari habitat,
bentuk fisik, makanan, pola tingkah hewan itu, dan cara menangkapnya.
Hewan lebih sulit ditemukan daripada tumbuhan sebagai sasaran makanan.
Sebagian besar binatang liar bisa dikonsumsi. Tetapi hindari hewan yang
memiliki duri, memiliki alat penyengat, berwarna menarik dan menyolok,
dan serangga yang memiliki bulu. Sebagai saran, berburu ikan itu lebih
aman.
7. Sebaiknya hindari beberapa hewan di bawah ini. Karena mengandung racun dan berbahaya bagi keselamatan manusia. Di antaranya: Nyamuk agas,
biasa hidup bergerombol di rawa dan rimba. Nyamuk malaria, penyebab
penyakit malaria. Gigitan semut api yang biasa merayap di tanah dan
dedaunan, membuat panas dan gatal pada kulit. Sengatan lebah atau tawon, kalajengking, lintah atau pacet, dan kelabang. Terutama hindari kontak dengan harimau, macan, ular, dan buaya.
8. Jagalah kaki tetap kering, karena beresiko infeksi jika basah terlalu
lama disebabkan air yang tidak higienis. Konsumsi air jernih dan telah
dimasak. Jika terpaksa minum air mentah, maka gunakan daun lebar untuk
mengumpulkan air hujan atau embun. Potongan bambu biasa digunakan untuk
menampung air hujan.
9. Gunakan kayu bakar dari pepohonan dan tumbuhan yang mengandung
terpetin, seperti ranting kering, kayu kering, getah pohon pinus, dan
getah pohon damar. Buatlah api untuk penerangan, penghangat, memasak,
penghilang takut, menghindari hewan buas, dan sebagai alat isyarat bagi
orang lain.
10. Jika anda tersesat, usahakan kembali ke jalur semula. Gunakan tanda
sebagai jejak ketika telah melewati jalur tertentu, di ranting, pohon,
atau tanah. Berjalanlah di punggung gunung, biasanya jalur daki
menggunakan punggungan sebagai jalur. Hindari jalur lembah yang akan
membuat anda sulit dilihat orang lain. Turunlah ke sungai hanya untuk
mengambil air, karena binatang liar menjadikan sungai sebagai sumber
kehidupan mereka.
Itulah tips sebelum memasuki hutan, semoga bisa di terapkan. Tentu
banyak hal yang tak disebut di atas bisa terjadi secara mendadak, karena
alam tak bisa di tebak, silahkan dalami dan lebih berhati - hati. Selamat berpetualang!
Thursday, August 1, 2013
Tips Sebelum Memasuki Hutan
Tags
# pengetahuan
About bocahpetualang
Templatesyard is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design. The main mission of templatesyard is to provide the best quality blogger templates.
Related Posts:
pengetahuan
Label:
pengetahuan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment