Sebanyak 10 desa yang tersebar di tiga
kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, masuk daerah yang terdampak
erupsi jika Gunung Raung meletus. Saat ini, status Gunung Raung naik
dari normal menjadi waspada.
Sepuluh desa tersebut di antaranya Desa Sidomulyo, Sumberjati, dan Desa Garahan yang berada di Kecamatan Silo. Lalu Desa Slateng, Sumberbulus, Sumbersalak, dan Sumberlesung berada di Kecamatan Ledokombo, dan Desa Jambearum, Rowosari, dan Gunung Malang di Kecamatan Sumberjambe.
“10 desa di tiga kecamatan tersebut adalah daerah bencana primer jika Gunung Raung mengalami erupsi. Saat ini kami terus siaga memantau perkembangan kondisi Gunung Raung,” ujar Mahmud Rizal, kepala Bidang Kedaruratan dan Kesiapsiagaan BPBD Jember, Jumat (14/11/2014).
Kata dia, berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan BPBD Jember, kawasan rawan bencana dipilah menjadi tiga, yakni kawasan rawan bencana satu merupakan wilayah yang dilanda banjir lahar, serta bisa terkena perluasan awan panas. Kemudian, untuk kawasan rawan bencana dua berpotensi dilanda aliran lava, bahan lontaran batu pijar, awan panas, dan hujan abu lebat. Kemudian terakhir, kawasan rawan bencana tiga, rawan awan panas, aliran lava, serta lontaran batu pijar.
“Kami sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat, agar tidak panik dengan tidak memperacayai isu- isu yang menyesatkan. Kami akan informasikan terus mengenai perkembangan terbaru kondisi Gunung Raung,” katanya menambahkan.
Diberitakan sebelumnya, sejak Kamis ((13/11/2014) kemarin, status Gunung Raung yang berada di Kabupaten Jember, Banyuwangi dan Bondowoso meningkat dari normal menjadi waspada. Peningkatan itu ditandai dengan adanya peningkatan jumlah gempa tremor di gunung yang memiliki ketinggian 3.332 Mdpl tersebut.
Sepuluh desa tersebut di antaranya Desa Sidomulyo, Sumberjati, dan Desa Garahan yang berada di Kecamatan Silo. Lalu Desa Slateng, Sumberbulus, Sumbersalak, dan Sumberlesung berada di Kecamatan Ledokombo, dan Desa Jambearum, Rowosari, dan Gunung Malang di Kecamatan Sumberjambe.
“10 desa di tiga kecamatan tersebut adalah daerah bencana primer jika Gunung Raung mengalami erupsi. Saat ini kami terus siaga memantau perkembangan kondisi Gunung Raung,” ujar Mahmud Rizal, kepala Bidang Kedaruratan dan Kesiapsiagaan BPBD Jember, Jumat (14/11/2014).
Kata dia, berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan BPBD Jember, kawasan rawan bencana dipilah menjadi tiga, yakni kawasan rawan bencana satu merupakan wilayah yang dilanda banjir lahar, serta bisa terkena perluasan awan panas. Kemudian, untuk kawasan rawan bencana dua berpotensi dilanda aliran lava, bahan lontaran batu pijar, awan panas, dan hujan abu lebat. Kemudian terakhir, kawasan rawan bencana tiga, rawan awan panas, aliran lava, serta lontaran batu pijar.
“Kami sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat, agar tidak panik dengan tidak memperacayai isu- isu yang menyesatkan. Kami akan informasikan terus mengenai perkembangan terbaru kondisi Gunung Raung,” katanya menambahkan.
Diberitakan sebelumnya, sejak Kamis ((13/11/2014) kemarin, status Gunung Raung yang berada di Kabupaten Jember, Banyuwangi dan Bondowoso meningkat dari normal menjadi waspada. Peningkatan itu ditandai dengan adanya peningkatan jumlah gempa tremor di gunung yang memiliki ketinggian 3.332 Mdpl tersebut.
No comments:
Post a Comment