Bagaimana perhitungannya ?
Pada dasarnya yang disebut curah hujan adalah volume air hujan dibagi luas alasnya. Jika dirumuskan sebagai berikut :
-------------------
h = V/A
-------------------
dimana :
h = tinggi air hujan (mm)
V = volume air hujan (mmˆ3)
A = luas alas penampung (mmˆ2)
Karena merupakan perbandingan volume dan luas alas maka berapapun luasnya, jika PADA HUJAN YANG SAMA, tinggi air hujan (curah hujan) akan SELALU SAMA. Yang berbeda adalah VOLUMEnya.
Lalu apa arti curah hujan 1 mm ?
Jika curah hujan 1 mm tersebut jatuh ada area seluas 1 m persegi, dimana air tersebut tidak mengalir, meresap ataupun menguap maka volume air yang tertampung adalah sebanyak 1 liter. Hitungannya sebagai berikut :
=> 1 mm x 1 m x 1 m
=> 0,001 m x 1 mˆ2
=> 0,001 mˆ3
=> 1 liter
Jadi jika hujan 1mm tersebut jatuh pada luasan 2 mˆ2 maka volume air hujan adalah 2 liter, dan seterusnya.
Menurut Wikipedia, luas Jakarta adalah 661,52 kmˆ2 atau 661.520.000 mˆ2. Jika terjadi hujan secara merata di Jakarta kemudian terukur bahwa curah hujan tersebut sebesar 1 mm, maka sama artinya hujan yang tumpah dari langit di Jakarta adalah sebanyak 661.520.000 liter.
Bagaimana membayangkan air sebanyak 661.520.000 liter ?
Sumber gambar dari sini
Jika 1 mobil tangki air pada gambar di atas bisa menampung air sebanyak 5.000 liter, maka akan diperlukan mobil tangki air sebanyak :
661.520.000 liter/5.000 liter = 132.304 mobil tangki air
Jika 1 mobil tangki air tersebut panjangnya 9 meter, maka :
132.304 mobil tangki air X 9 meter = 1.190.737 m
atau hampir setara 1.200 km
Maka jika 132.304 mobil tangki air tersebut berjejer, maka panjangnya akan setara dengan 1.200 km. Jarak ini setara jarak lurus dari Jakarta sampai dengan Sumbawa di Provinsi NTB.
Bayangkan, hanya untuk menjatuhkan air sebanyak 1 mm saja di Jakarta, akan ada rangkaian mobil tangki air memanjang dari Jakarta sampai Sumbawa-NTB.
Betapa Maha Kuasanya Pencipta Alam Semesta ini.
Betapa Maha Kuasanya Pencipta Alam Semesta ini.
No comments:
Post a Comment