Indonesia itu sesungguhnya kaya akan peninggalan bangunan bersejarah. Salah satunya adalah sebuah mercusuar peninggalan Belanda di Bangkalan,
Pulau Madura. Mercusuar ini dibangun pada masa pemerintahan Raja Z.M.
Willem III. Menurut plat yang masih tertempel di menara suar ini,
pembangunan selesai dilakukan pada tahun 1879. Artinya bangunan ini
sudah berdiri selama 134 tahun. Hebatnya mercusuar ini masih berfungsi
dengan baik hingga kini. Ketika malam tiba, lampu-lampu di puncak
menaranya dengan setia menerangi puluhan hingga ratusan kapal yang
mengarungi Selat Madura.
Mercusuar ini terletak tidak jauh dari
pusat Kota Bangkalan. Ia berdiri di sebuah desa bernama Sembilangan di
Kecamatan Socah, hanya sekitar 6 KM dari ibu kota kabupaten. Ada
beberapa alternatif jalan yang dapat digunakan untuk mencapai lokasi
ini, namun lebih baik menggunakan jalan dari Kota Bangkalan karena
kondisi jalan lebih mulus dan relatif ramai. Pengunjung yang hendak
memasuki area mercusuar tidak dipungut bayaran tapi setiap kendaraan
dikenakan biaya parkir yang bervariasi untuk kendaraan roda dua dan roda
empat. Terakhir kali saya mengunjungi mercusuar ini, tarif parkir untuk
sepeda motor masih Rp. 1000.
Mercusuar setinggi 65 M ini terdiri dari
17 lantai dan entah berapa ratus anak tangga. Sejujurnya, saya belum
kekurangan pekerjaan untuk menghitung jumlah anak tangga dari dasar
hingga puncak menara
. Total area lahan tempat Mercusuar Sembilangan ini berdiri tidak
kurang dari 1 Ha. Sedangkan lampunya mempunyai jangkauan yang cukup
jauh, sekitar 20 mil. Perawatan dan operasionalnya dikerjakan oleh 3
orang operator yang tinggal di rumah dinas yang berlokasi tepat di bawah
menara.

Wisatawan yang berkunjung kebanyakan
berasal dari daerah sekitar Kabupaten Bangkalan. Selain dijadikan
sebagai tempat bertamasya, beberapa orang juga sering memanfaatkan
lokasi ini untuk melakukan pemotretan prewedding. Biasanya
turis jenis ini yang berasal dari luar Bangkalan. Sebagian besar mereka
berasal dari Surabaya yang lokasinya memang tidak jauh dari Bangkalan.
Selain itu Mercusuar Bangkalan juga sebenarnya dapat dijadikan lokasi
hunting fotografi landscape. Sayang sekali saat ini sebuah
menara milik salah satu provider telekomunikasi berdiri di dekat menara.
Keberadaannya sedikit mengganggu keaslian pemandangan mercusuar.
Jika sedang beruntung, kita juga dapat menyaksikan keindahan sunset Selat Madura
dari lokasi ini. Keindahan itu yang tidak saya dapatkan saat berkunjung
ke mercusuar ini. Tepat sebelum matahari terbenam, hujan turun dengan
derasnya mengguyur Desa Sembilangan. Saya bersama tiga orang teman
bahkan harus pulang agak malam dari lokasi.
Memotret mercusuar ini di malam hari
ketika lampu-lampu di puncaknya mulai memancarkan sinarnya juga
sepertinya akan menarik. Kalau berniat demikian, usahakan untuk datang
bersama beberapa orang teman. Kondisi jalanan menuju mercusuar cukup
sepi di malam hari sehingga akan lebih aman kalau beramai-ramai.
No comments:
Post a Comment