Catatan Si Bolang

Ilmu pengetahuan itu mahal, tp jika berbagi dengan gratis, sayang sekali bila tidak dimanfaatkan, bukan ?

Saturday, July 27, 2013

Berwisata Ke Mercusuar Peninggalan Belanda Di Bangkalan

Indonesia itu sesungguhnya kaya akan peninggalan bangunan bersejarah. Salah satunya adalah sebuah mercusuar peninggalan Belanda di Bangkalan, Pulau Madura. Mercusuar ini dibangun pada masa pemerintahan Raja Z.M. Willem III. Menurut plat yang masih tertempel di menara suar ini, pembangunan selesai dilakukan pada tahun 1879. Artinya bangunan ini sudah berdiri selama 134 tahun. Hebatnya mercusuar ini masih berfungsi dengan baik hingga kini. Ketika malam tiba, lampu-lampu di puncak menaranya dengan setia menerangi puluhan hingga ratusan kapal yang mengarungi Selat Madura.
Plat yang menempel di Mercusuar Bangkalan
Mercusuar ini sudah ada sejak 1879
Mercusuar ini terletak tidak jauh dari pusat Kota Bangkalan. Ia berdiri di sebuah desa bernama Sembilangan di Kecamatan Socah, hanya sekitar 6 KM dari ibu kota kabupaten. Ada beberapa alternatif jalan yang dapat digunakan untuk mencapai lokasi ini, namun lebih baik menggunakan jalan dari Kota Bangkalan karena kondisi jalan lebih mulus dan relatif ramai. Pengunjung yang hendak memasuki area mercusuar tidak dipungut bayaran tapi setiap kendaraan dikenakan biaya parkir yang bervariasi untuk kendaraan roda dua dan roda empat. Terakhir kali saya mengunjungi mercusuar ini, tarif parkir untuk sepeda motor masih Rp. 1000.
Mercusuar Sembilangan
Mercusuar berlatar belakang langit berawan
Mercusuar setinggi 65 M ini terdiri dari 17 lantai dan entah berapa ratus anak tangga. Sejujurnya, saya belum kekurangan pekerjaan untuk menghitung jumlah anak tangga dari dasar hingga puncak menara :D . Total area lahan tempat Mercusuar Sembilangan ini berdiri tidak kurang dari 1 Ha. Sedangkan lampunya mempunyai jangkauan yang cukup jauh, sekitar 20 mil. Perawatan dan operasionalnya dikerjakan oleh 3 orang operator yang tinggal di rumah dinas yang berlokasi tepat di bawah menara.
Wisatawan yang berkunjung kebanyakan berasal dari daerah sekitar Kabupaten Bangkalan. Selain dijadikan sebagai tempat bertamasya, beberapa orang juga sering memanfaatkan lokasi ini untuk melakukan pemotretan prewedding. Biasanya turis jenis ini yang berasal dari luar Bangkalan. Sebagian besar mereka berasal dari Surabaya yang lokasinya memang tidak jauh dari Bangkalan. Selain itu Mercusuar Bangkalan juga sebenarnya dapat dijadikan lokasi hunting fotografi landscape. Sayang sekali saat ini sebuah menara milik salah satu provider telekomunikasi berdiri di dekat menara. Keberadaannya sedikit mengganggu keaslian pemandangan mercusuar.
Jika sedang beruntung, kita juga dapat menyaksikan keindahan sunset Selat Madura dari lokasi ini. Keindahan itu yang tidak saya dapatkan saat berkunjung ke mercusuar ini. Tepat sebelum matahari terbenam, hujan turun dengan derasnya mengguyur Desa Sembilangan. Saya bersama tiga orang teman bahkan harus pulang agak malam dari lokasi.
Menara suar Bangkalan
Tampak menara salah satu provider seluler
Menara suar Sembilangan
Mercusuar Sembilangan
Mercusuar Sembilangan - Bangkalan
Framing mercusuar dengan daun pohon
Mercusuar Z.M. Willem III
Mercusuar tampak dari area dalam pagar pelindung
Puncak mercusuar Bangkalan
Puncak mercusuar Bangkalan
Mercusuar Bangkalan - Madura
Framing mercusuar dengan ranting
Memotret mercusuar ini di malam hari ketika lampu-lampu di puncaknya mulai memancarkan sinarnya juga sepertinya akan menarik. Kalau berniat demikian, usahakan untuk datang bersama beberapa orang teman. Kondisi jalanan menuju mercusuar cukup sepi di malam hari sehingga akan lebih aman kalau beramai-ramai.

No comments:

Post a Comment