Perjuangan selalu membutuhkan
pengorbanan, begitulah adanya. Itu lah yang membuat cerita perjuangan
layak dikenang. Layak diteruskan ke generasi berikutnya. Layak untuk
mendapatkan sebuah monumen atau prasasti untuk mengingatkan generasi
penerus akan besarnya pengorbanan dalan perjuangan. Bangsa Indonesia
dalam perjalanan merebut kemerdekaan dilakukan dengan perjuangan yang
mengorbankan banyak jiwa dan raga. Salah satu yang akan selalu dikenang
adalah perang di Laut Arafuru dalam upaya mengembalikan Irian Barat ke
pangkuan Ibu Pertiwi. Monumen Mandala akan selalu mengingatkan kita pada perjuangan tersebut.
Monumen ini terletak di Jl. Jendral Sudirman di jantung Kota Makassar. Lokasinya tidak jauh dari Fort Rotterdam,
seharusnya kita bisa menjangkaunya dengan jalan kaki dari sana. Namun
kala itu saya menggunakan jasa becak dayung demi mempersingkat waktu
tempuh. Akses dari lokasi lain seharusnya juga tidak menjadi masalah
karena ada banyak sekali angkutan kota yang melintas di depan monumen.
Waktu berkunjung sebaiknya di hari kerja karena di hari lain sepertinya
akses ke dalam monumen tidak diperbolehkan. Saya hanya boleh
melihat-lihat monumen bagian luar saja, kebetulan saat itu hari Minggu.
Sesuai dengan namanya, monumen ini
didirikan untuk mengenang jasa para pahlawan yang gugur di medan
pertempuran untuk merebut kembali Irian Barat dari genggaman Belanda.
Kala itu digelar sebuah operasi dengan tajuk Operasi Mandala dengan
tujuan utama mengibarkan Sang Saka Merah Putih di Tanah Papua. Operasi
ini harus digelar karena Belanda tak kunjung meninggalkan Irian Barat
setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Belanda bahkan
melanggar apa yang sudah mereka sepakati dalam berbagai perjanjian
dengan republik muda.
Bung Karno yang kala itu menjadi
Presiden Republik Indonesia mulai berang dengan sikap Belanda yang
seolah hendak memperpanjang masa penjajahannya di Irian Barat. Lahirlah
apa yang kini dikenal sebagai Tri Komando Rakyat atau Trikora. Komando
Mandala pun dibentuk dan Bung Karno menunjuk Mayjend Soeharto sebagai
Panglima Komando Mandala. Komando Mandala mempunyai tugas utama untuk
merebut kembali Irian Barat dari genggaman Belanda. Dalam salah satu
upaya infiltrasi ke Irian Barat terjadilah perang di Laut Arafuru yang
menewaskan Komodor Yos Sudarso.
Mungkin megahnya sebuah monumen tidak
akan pernah senilai dengan apa yang telah mereka korbankan untuk negeri
ini. Tapi setidaknya dengan mendirikan monumen, kita akan selalu dapat
mengingat dan mengenang perjuangan dan pengorbanan para pahlawan bangsa.
MERDEKA!!
No comments:
Post a Comment