Catatan Si Bolang

Ilmu pengetahuan itu mahal, tp jika berbagi dengan gratis, sayang sekali bila tidak dimanfaatkan, bukan ?

Friday, July 19, 2013

Lari Pagi, Bekal Awal Pendaki Gunung

Setiap pendaki pemula dianjurkan untuk melakukan olahraga rutin. Sekecil apa pun, kalau dilakukan secara rutin maka akan sangat membantu, misalnya lari pagi. Selain membantu melenturkan otot, lari juga membantu mengatur pernafasan. Seperti diketahui, lapisan oksigenakan semakin tipis di ketinggian gunung. Karena itu, pernafasan adalah salah satu yang perlu dilatih sebelum mendaki.

www.belantaraindonesia.org
Owned Belantara Indonesia
Orang naik gunung kan berjalan, jadi pasti akan lelah. Kalau sudah lelah butuh oksigen. Di sini pendaki harus belajar agar tahu cara mengatur pernapasan. Kalau sudah bisa melatih pernafasan, hal lain yang perlu dilakukan adalah sadar akan ketinggian.

Naik gunung tidak boleh langsung tinggi, apalagi Semeru yang sudah tiga ribu. Bagi pemula, lebih baik dimulai dari naik gunung yang rendah dulu. Carilah gunung atau bukit yang tingginya sekitar 1000 Mdpl bagi yang tidak biasa saja pasti akan terasa sedikit sesak.

Kalau sudah bisa menyesuaikan, kemudian bisa menaikkan lagi ketinggian hingga 2000 Mdpl. Sampai di ketinggian tersebut, pendaki harus berhenti sejenak, menyesuaikan pernapasannya dengan udara di sana biar tidak berdampak pusing.

Kalau mau aman, bawa alat pengukur tinggi. Harus rajin melihat. Setiap pertambahan tinggi harus ada penyesuaian. Kalau nekat, bisa berakibat hilangnya kesadaran, bahkan kematian. Bahkan, kalau sangat tinggi, seperti Pegunungan Himalaya yang mencapai 8850 Mdpl, bisa sangat berbahaya.

Kalau nekat langsung setinggi Everest di Himalaya itu bisa sangat bahaya. Bisa paru - paru basah atau pembengkakan otak. Bagi pemula perlu menyiapkan lagi fisik secara pasti. Sebab,mountaineering atau pendakian gunung adalah olahraga yang masuk dalam kategori olahraga yang dapat mengancam nyawa manusia, terutama jika tidak dipersiapkan dengan matang.

No comments:

Post a Comment