Catatan Si Bolang

Ilmu pengetahuan itu mahal, tp jika berbagi dengan gratis, sayang sekali bila tidak dimanfaatkan, bukan ?

Saturday, February 13, 2016

Cara Mengetahuin Kecepatan Angin tanpa Menggunakan Alat

Wahai para penjelajah Alam , selamat menikmati akhir pekannya :D Sepertinya cuaca hari ini cukup bersahabat pada sebagian besar wilayah di Indonesia. Postingan ini mungkin membantu untuk pasangan yang mungkin menikmati liburan.

Kali ini kita akan membahas info tentang angin. Ingatkan , sejak kecil kita sudah diajarkan bahwa angin adalah objek yang tidak bisa diliat namun bisa dirasakan. Nah "kehebatan" meteorologis adalah membuat objek yang tidak bisa terlihat tersebut menjadi bisa digambar hehehe... 


Gambar 1. Contoh gambar pola angin (BMKG)


Angin didefinisikan sebagai gerak udara nisbi terhadap permukaan bumi pada arah horizontal (Prawirowardoyo, 1996). Gaya penggerak angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara dua tempat. Gaya ini disebut juga gaya gradien tekanan yang besarnya dirumuskan sebagai berikut :

dimana : 
Pn = gaya gradien tekanan
∆p = beda tekanan
∆n = beda jarak
   = massa jenis udara
Tanda minus dalam persamaan tersebut menyatakan bahwa arah Pn selalu dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.

Adanya gaya gesekan menyebabkan perbedaan kecepatan dan arah gerak angin. Gesekan terbesar terjadi dekat permukaan bumi. Sifat gaya gesekan ini sebagai berikut :
  • Makin kasar permukaan maka gesekan semakin besar.
  • Makin ke atas dari permukaan bumi maka efek gesekan makin kecil. Pada ketinggian di atas 1000 m efek gesekan dapat diabaikan.
  • Efek gesekan di atas lautan lebih kecil dibanding di atas daratan.
Untuk mengukur kecepatan angin kita membutuhkan alat yang dinamakan anemometer, gambarnya seperti ini.

Gambar 2. Contoh anemometer (Sumber : Ahresn, Essential of Meteorology)

Lalu bagaimana jika kita tidak memiliki anemometer tapi ingin mengetahui kecepatan angin untuk tujuan tertentu misal bermain layangan (^_^) . Tenang sobat, kita bisa menggunakan  skala Beaufort, yaitu skala untuk mengetahui kecepatan angin hanya dengan memperhatikan keadaan dilingkungan kita. Skala tersebut tersusun sebagai berikut :
  • Jika udara terasa tenang, asap dari cerobong lurus ke atas berarti kecepatan angin <1 km/jam
  • Apabila asap dari cerobong tersebut mulai miring maka berarti kecepatan angin sekitar 1-5 km/jam
  • Bila wajah kita merasa ada terpaan angin, berarti kecepatan angin 6-11 km/jam
  • Saat daun-daun dipohon mulai bergerak, bendera dapat berkibar kecepatan angin sudah mencapai 12-19 km/jam
  • Ketika debu dan kertas beterbangan, ranting pohon bergerak, kecepatan angin setara 20-28 km/jam
  • Jika pohon kecil mulai miring, genangan air di tanah mulai terlihat berombak, artinya kecepatan angin sudah mencapai 29-38 km/jam
  • Saat batang pohon bisa bergerak, kabel telepon berdesing, payung terangkat, kecepatan angin adalah 39-49 km/jam
  • Ketika kita sulit berjalan, batang pohon terus bergerak, kecepatan angin sudah berkisat 50-61 km jam
  • Jika batang pohon patah, ada pohon tumbang, kecepatan angin adalah 62-74 km/jam
  • Saat cerobong rusak bahkan pot-pot dapat beterbangan, kecepatan angin berkisar 75-88 km/jam
  • Jika kerusakan semakin berat berati kecepatan angin telah mencapai >88 km/jam. Namun hal ini jarang terjadi di daratan.

Selanjutnya, ilustrasi skala Beaufort tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 3. Ilustrasi skala Beaufort (sumber di sini)

No comments:

Post a Comment