Catatan Si Bolang

Ilmu pengetahuan itu mahal, tp jika berbagi dengan gratis, sayang sekali bila tidak dimanfaatkan, bukan ?

Friday, July 19, 2013

Membunuh Hiu , Berarti Membunuh Raja Ampat!

Salah satu alasan Diver dunia mengunjungi Raja Ampat di Papua Barat karena tempat tersebut merupakan daerah konservasi Hiu. Memburu dan membunuh hiu di Raja Ampat sama dengan membunuh potensi wisata di wilayah tersebut. Bisa Anda bayangkan, apabila potensi wisata di Raja Ampat yang selama ini telah menjadi "wajah" Indonesia mati.


Direktur Eksekutif Conservation International ( CI ) IndonesiaKetut Sarjana Putradalam perbincangan dengan wartawan mengungkapkan, masalah perburuan hiu ini bukan soal hiu - nya hewan langka atau bukan. Pada hakikatnya, Raja Ampat adalah daerah pemulihan biota laut.

"Raja Ampat itu dalam proses recovery, sebagai tempat pemulihan jumlah populasi hiu. Kalau di Indonesia, semua spesies hiu dilindungi karena mereka lambat recovery - nya," kata Ketut.

Karena menjadi habitat hiu, Raja Ampat pun tersohor di mata para Diver di seluruh dunia. Memburu hiu di Raja Ampat adalah tindakan bunuh diri terhadap pariwisata bahari di sana.

"Mereka kan datang demi attractive diving, lihat ikan besar macam hiu, tuna, manta. Kalau hiu - nya dibunuh, mau bagaimana. Hiu kalau dibiarkan hidup, potensinya sangat besar untuk membantu pariwisata Raja Ampat," jelas Ketut.

Yang menyedihkan, dalam perburuan hiu yang terungkap baru - baru ini, diketahui kalau para nelayan ilegal itu berburu hiu di tempat ikan pemburu itu kawin. Artinya, potensi kelangsungan hidup generasi hiu selanjutnya terancam!

Yang juga mengagetkan, daerah perburuan hiu adalah tempat yang selama ini menjadi tempat penyelaman wisatawan di kawasan Pulau Wayag dan Pulau Piai. Oleh karena itu, tindakan perburuan hiu dianggap bisa merusak reputasi Raja Ampat sebagai tempat wisata Diving.

"Itu Diving Spot - nya. Pulau Piai dari beberapa dive spot untuk Shark, itu dive spot favorit. Di ujung barat Pulau Wayag ada tempat penyu kawin, ada Shark dan Manta ( ikan pari ) point," ungkap Ketut.

Ketut mengungkapkan, masyarakat adat Papua di Raja Ampat sangat sedih dengan perburuan hiu itu. Mereka mencoba mencari ikan dengan hati - hati, tapi aksi tak bertanggung jawab dari nelayan luar daerah dan luar negeri, membuyarkan rencana mereka menjaga kelestarian Raja Ampat.

"Masyarakat lokal Papua itu malah sangat peduli. Mereka punya cara tradisional untuk konservasi laut di Raja Ampat," tutupnya. 

No comments:

Post a Comment