Catatan Si Bolang

Ilmu pengetahuan itu mahal, tp jika berbagi dengan gratis, sayang sekali bila tidak dimanfaatkan, bukan ?

Wednesday, August 14, 2013

Tips Mendaki Raung

Gunung Raung adalah salah satu gunung yang memiliki tingkat kesulitan jalur yang cukup tinggi di pulau Jawa. Untuk menggapai puncak sejatinya kita membutuhkan alat panjat, dan jalur yang lumayan panjang, juga tak ada titik air untuk perbekalan atau untuk cuci muka di sepanjang jalurnya. Jadi perbekalan berupa air terutama harus di persiapkan sejak awal pendakian menuju Raung.

Berikut ini tips mendaki Raung, semoga berguna bagi pendaki yang ingin menuju puncak sejati Raung.

Kurangi beban berlebih yang ada di carier anda agar membantu anda dalam melewati jalur yang sulit, karena jalur menuju puncak Raung cukup panjang. Dan juga semak belukar yang sangat merepotkan karena begitu lebatnya semak yang ada di gunung Raung.

Persiapkan air dari desa terakhir menuju pos satu, minimal satu orang membawa lima liter air untuk kebutuhan selama pendakian. Ini karena sepanjang jalur pendakian tidak terdapat sumber air. Banyak pendaki yang mengalami dehidrasi saat mendaki menuju puncak Gunung Raung karena persediaan air yang minim.

Setelah membawa air lima liter per orang, beban pasti bertambah berat dan itu akan berakibat terkurasnya energi dengan cepat sehingga menghambat pendakian. Karena itu, apabila air anda masih banyak saat tiba di pondok sumur, lebih baik tinggalkan air di pondok tersebut dan sembunyikan di tempat yang aman ( di atas pohon atau ditanam di tanah ) Ini bertujuan untuk mengurangi beban berlebih saat mendaki ke arah puncak, mengingat jalur yang semakin curam, sehingga butuh tenaga ekstra untuk mencapainya.



Saran untuk pendaki yang ingin melakukan summit attack agar meninggalkan barang - barangnya di pondok angin. Karena perjalanan menuju puncak sangatlah berat, mengingat jalurnya yang curam dan dalam mencapai puncak Raung kita harus scrambling beberapa kali,sehingga membutuhkan keseimbangan yang cukup.

Berhubungan dengan administrasi dan komunikasi. Usahakan sebelum pendakian menginformasikan diri kepada bihak terkait, seperti RT, RW atau Lurah sampai tingkat kepolisian setempat. Ijin itu berupa pemberitahuan kapan kita mulai mendaki dan kapan rencana kita tiba kembali dari pendakian. Agar apabila ada hal yang tidak kita inginkan, ada pihak yang mengetahuinya.

Terakhir, bawalah air dan makanan secukupnya untuk mencapai puncak, karena apabila berlebihan bisa menghambat perjalanan. Selamat mendaki...

No comments:

Post a Comment