Catatan Si Bolang

Ilmu pengetahuan itu mahal, tp jika berbagi dengan gratis, sayang sekali bila tidak dimanfaatkan, bukan ?

Saturday, January 11, 2014

Tragis, Singa Digantung Di KB Surabaya!

Tragis, Singa Digantung Di KBS ( Kebun Binatang Surabaya ) dan inilah yang telah terjadi pada Selasa 7 Januari 2014. menurut pengajar Fakultas Hukum Universitas Airlangga, I Wayan Titip Sulaksana, meyakini tewasnya singa dalam posisi tergantung kawat seling bukan kebetulan.


www.belantaraindonesia.org
Inilah posisi Michael yang mati tergantung di dalam kandangnya di Kebun Binatang Surabaya.
Wayan, yang pernah menjadi Wakil Ketua Perkumpulan KBS, menilai satwa asal Afrika berusia 1,5 tahun bernama Michael itu sengaja dihabisi. Mengapa digantung? Ini pesan buat orang - orang yang mati - matian ingin mempertahankan KBS.

Wayan menduga, kematian satwa demi satwa di KBS merupakan konspirasi yang dibangun oleh pihak - pihak tertentu sejak 20 tahun lalu. Tujuannya agar satwa di kebun binatang tertua di Indonesia itu makin habis.

Kematian satwa, kata Wayan, bisa dipakai alasan lembaga terkait untuk tidak mengeluarkan izin konservasi di KBS. "Bila satwanya bersih, pihak - pihak yang ingin menguasai lahan KBS untuk hotel lebih mudah mengambil alih," kata dia.

www.belantaraindonesia.org

Kecurigaan Wayan menguat karena tempat kejadian perkara sudah dibersihkan sebelum polisi datang. Bangkai singa juga sudah diberi bahan pengawet, mendahului upaya polisi untuk melakukan otopsi. "Ada upaya menghilangkan jejak," kata dosen senior itu.

Upaya penggembosan KBS, ujar Wayan, makin kencang belakangan ini. Dari seorang informan di dalam KBS, Wayan mengaku memperoleh kabar bahwa 426 satwa dibawa ke luar KBS secara diam - diam. 

www.belantaraindonesia.org

Dengan luas lahan 15,5 hektare serta terletak di tengah kota, menurut Wayan, tak sedikit investor yang mengincar lahan KBS. "Patut diduga mafia tanah dan mafia satwa di belakang semua ini," kata dia.

Wayan pesimistis Pemerintah Kota Surabaya bisa memperbaiki kondisi KBS bila masih ada orang - orang lama di dalamnya. Secanggih apa pun pengelolaan KBS, kata Wayan, tidak akan membawa kemajuan berarti bila sisa - sisa rezim pengurus lama masih bercokol. "Pasti akan ada aksi sabotase berikutnya," ujar Wayan.  Tempo

Lain hal dengan pendapat dan pandangan Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan ada pihak - pihak yang ingin menjadikan Kebun Binatang Surabaya ( KBS ) sebagai pusat perbelanjaan modern atau mall.

"KBS letaknya di tengah kota, tempatnya strategis, harga tanahnya sudah mahal. Ada yang ingin menutup KBS dan menjadikannya sebagai mall," kata Menhut disela sosialisasi pembangunan Hutan Tanaman Rakyat ( HTR ) kepada para Camat dan Kepala Desa se kabupaten Way Kanan Lampung di Kementerian Kehutanan, Jakarta.

www.belantaraindonesia.org
Michael saat diotopsi untuk  mencari penyebab kematiannya.
Hal itu dikatakan menteri menanggapi kekisruhan pengelolaan KBS yang berlarut - larut hingga akhirnya menimbulkan kematian lagi dua ekor satwa dalam dua hari berturut - turut yakni Wildebeest ( sapi asal afrika ) pada Senin 6 Januari 2014 dan Singa Jantan 7 Januari 2014.

Dia mengatakan KBS yang sudah berusia 100 tahun tersebut pernah dikelola oleh Kementerian Kehutanan dan saat ini penanggungjawabnya diserahkan kepada Pemerintah Kota Surabaya.

Zulkifli mengakui perhatian Pemerintah Kota Surabaya di bawah kepemimpinan Walikota Tri Rismaharini terhadap KBS sangat bagus. Hal itu terlihat dari adanya anggaran untuk kebun binatang tersebut.

Namun demikian, ketika ditanyakan tindakan yang akan diambil Kementerian Kehutanan terhadap kematian dua ekor satwa di KBS tersebut, Menhut menyatakan pihaknya akan melakukan pengecekan terhadap pengelola. "Biar mereka yang langsung menjawabnya," katanya.

www.belantaraindonesia.org
Singa Afrika dan Kangguru yang mati diruang karantina Kebun Binatang Surabaya.
Sementara itu, terkait sinyalemen adanya pihak - pihak yang akan menjadikan KBS sebagai pusat perbelanjaan, Zulkifli mengharapkan aparat melakukan penyelidikan untuk mengetahui siapa dibalik semua itu.

"Kami hanya menginginkan kebun binatang yang sudah berusia 100 tahun lebih itu tidak ditutup," katanya.

Namun, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Farman ragu Michael sengaja dihabisi lebih dahulu sebelum digantung. "Kalau pembunuhan, butuh berapa orang untuk mengangkat, sebab beratnya 300 kilogram," kata Farman.

No comments:

Post a Comment