Dalam laporan terbaru Kementerian Pariwisata Nepal disebutkan, diperkirakan di Gunung Everest terdapat 50 ton sampah.
Sampah-sampah itu terdiri dari berbagai jenis, sampah di Everest
merupakan sampah yang ditinggalkan pendaki saat melakukan pendakian.
Mulai dari wadah makanan, tenda-tenda robek, botol oksigen kosong dan berbagai jenis sampah lainnya.
Untuk menanggulangi kerusakan alam akibat sampah di Everest bukan
perkara mudah. Sampah sebanyak 50 ton itu diperkirakan menumpuk sejak
enam dekade terakhir.
Sampah dapat ditemukan di berbagai lokasi di sepanjang jalur pendakian menuju puncak tertinggi Everest, terutama di sekitar base camp.
Sudah banyak perkumpulan peduli lingkungan yang berusaha membersihkan
Everest. Namun, hasilnya tak maksimal. Karena cauca di Everest sangat
ekstrem dan membahayakan operasi pembersihan sampah.
Pada tahun 2010, kelompok pecinta alam pernah berhasil membawa dua ton sampah dari ketinggian 24 ribu kaki.
Pemerintah Nepal akhirnya mengeluarkan aturan baru mengenai sampah. Terhitung tahun 2014 ini,
pendaki diijinkan mendaki Everest dengan syarat harus membawa delapan
kilogram sampah yang mereka temukan di Everest selama pendakian.
Mekanisme aturan itu sudah dibekukan, setiap pendaki yang baru turun
dari pendakian akan diperiksa di base camp untuk memastikan apakah
pendaki membawa delapan kilogram sampah atau tidak.
Jika tidak, pendaki akan didata dan tidak akan diberikana ijin melakukan pendakian kembali ke Everest pada tahun berikutnya.
No comments:
Post a Comment