Catatan Si Bolang

Ilmu pengetahuan itu mahal, tp jika berbagi dengan gratis, sayang sekali bila tidak dimanfaatkan, bukan ?

Thursday, June 27, 2013

Rahasia di Balik Tulusnya Senyum Edelweiss

Rahasia Di Balik Tulusnya Senyum Edelweiss di sela - sela bebatuan di tingginya gunung serta di dinginnya cuaca. Di antara semua itu, di antara tanah vulkanik tandus dan berbatu tampak semak bunga putih yang cantik berbunga. Ya, itulah Edelweiss.

www.belantaraindonesia.org

Walaupun lingkungannya tidak ramah, Edelweiss tetap tersenyum dan memekarkan banyak bunga, berjasa menghiasi tebing dan tanah tandus menjadi cantik. Karena itulah Edelweiss disebut bunga ketulusan

Sebenarnya, ada rahasia di balik ketulusan senyum Edelweiss. Yaitu mikoriza. Mikorizaadalah jamur di akar yang tugasnya menahan nitrogen dan menghancurkan materi organik. Berkat Mikoriza inilah, Edelweiss bisa mendapatkan nutrisi yang membuatnya tetap hidup dan berbunga di tanah pegununungan yang tandus.

Hubungan di antara Mikoriza dan Edelweiss ini bersifat simbiosis mutualisme. Artinya, keduanya saling bahu membahu. Nah, peran Edelweiss dalam hidup jamur itu adalah membantu Mikoriza melengkapi daur hidup.

Peran serta Edelweiss besar sekali. Ia menjadi tanaman pertama yang tumbuh di tanah yang tandus dan sedikit kandungan unsur haranya. Saat tumbuh itu, Edelweiss menghasilkan unsur - unsur hara yang dibutuhkan tanaman jenis lain agar bisa tumbuh.

Selain itu, Edelweiss juga meminimalkan resiko erosi di gunung itu. karena Edelweiss juga berfungsi menjadi tanaman penutup yang bisa menahan derasnya air hujan dan lajunya pergeseran permukaan tanah.

Selain disebut bunga ketulusan, Edelweiss juga disebut bunga keabadian. Edelweiss juga dianggap sebagai bunga yang eksklusif, yang hanya bisa didapat jika kita pergi naik gunung.

Karena semua keunikan nama dan keeksklusifan itu, bunga Edelweiss sering dijadikan cenderamata. Akibatnya, saat ini populasi bunga Edelweiss amat jauh berkurang. Bahkan, bisa dibilang mulai langka!

Karena cantik dan uniknya Edelweiss, apabila suatu saat nanti Anda mendaki gunung, janganlah memetik Edelweiss, tetapi cukuplah di foto dan ceritakan keindahannya.

sumber : belantaraindonesia.org

No comments:

Post a Comment