Catatan Si Bolang

Ilmu pengetahuan itu mahal, tp jika berbagi dengan gratis, sayang sekali bila tidak dimanfaatkan, bukan ?

Thursday, August 1, 2013

Seven Second Summits

Seven Second Summits tentu belum banyak yang mengenalnya. Selama ini kita mengenal akrab dengan istilah Seven Summits, yaitu sebuah pendakian untuk menggapai tujuh puncak tertinggi di tujuh benua. Untuk periode sampai Januari 2011 sudah ada 276 pendaki yang menyelesaikan Ekspedisi Seven Summits, dan tentu data tersebut akan terus berubah dengan semakin tingginya animo untuk melakukan pendakian kesana.



Termasuk kelompok - kelompok pecinta alam dari Indonesia yang semakin gencar menamatkan ketujuh puncak gunung tertinggi didunia. Seiring banyaknya pendaki yang berhasrat menuntaskan Seven Summits di dunia, tahukah anda bahwa ada pula kegiatan serupa yang juga mendaki gunung - gunung tertinggi benua - benua di dunia? Kegiatan ini adalah Seven Second Summits. Dalam Seven Second Summits, kita diwajibkan untuk menamatkan puncak - puncak gunung yang tertinggi kedua di benuanya.

Tetapi, masih sangat sedikit orang - orang yang melirik kegiatan ini karena kalah populer dengan Seven Summits, namun sebenarnya banyak menawarkan sensasi petualangan alam yang lebih ekstrim. Terbukti sampai sekarang, belum ada yang berhasil memecahkan Seven Second Summits.

Tidak jauh berbeda dengan Seven Summits yang merupakan puncak tertinggi di masing - masing benua, Seven Second Summits di dasarkan pada data gunung tertinggi kedua di benuanya.

Alpinism sekaligus penulis Jon Krakauer menulis dalam buku Into Thin Air bahwa hal itu akan menjadi tantangan besar untuk mendaki Seven Second Summits. Gunung - gunung yang masuk di dalamnya sebagai berikut:

1. K2 8,611 m [ Asia - Pakistan, China ]


Di Pegunungan K2 ( 8.611 m ) para pendaki di tuntut memiliki keterampilan teknis yang lebih bagus daripada mendaki Everest ( 8.848 m ), sementara ketinggian - faktor terkait seperti tipisnya atmosfer, angin kencang dan suhu rendah tetap sama.

2. Ojos del Salado 6,893 m [ Amerika Selatan - Argentina, Chili ]


Di Amerika Selatan Ojos del Salado melibatkan pertarungan singkat dengan medannya, sementara Aconcagua ‘hanya berjalan - jalan’.

3. Logan 5,959 m [ Amerika Utara - Kanada ]


Di Amerika Utara, beberapa sumber mempertimbangkan jika pendakian ke Gunung Logan lebih sulit daripada Denali, meskipun Summitpost ( situs mendaki dan outdoor ) menganggap Logan tidak lebih sulit daripada Denali, karena Logan tidak curam.

4. Dykh-Tau 5,205 m [ Eropa - Rusia ]


Di Eropa, mendaki Gunung Dykh-Tau nyatanya jauh lebih sulit daripada mendaki Gunung Elbrus.

5. Kenya 5,199 m [ Afrika - Kenya ]


Puncak Gunung Kenya ( 5.199 m ) adalah memanjat batu, sementara Gunung Kilimanjaro ( 5895 m ) dapat naik tanpa kesulitan teknis.

6. Mount Tyree 4,852 m [ Antartika ]


Di Antartika, gunung Vinson menyajikan sedikit kesulitan melampaui tantangan normal Antartika, yakni suhu yang super skstrim. Namun Gunung Tyree membutuhkan teknis pendakian yang lebih baik. Sejauh ini hanya 7 orang yang mampu mencapai puncaknya sejak gunung ini di temukan.

7. Puncak Trikora 4,730 M [ Indonesia ]


Keduanya, baik Puncak Cartenz Pyramid dan Trikora memerlukan keterampilan panjat tebing yang sangat terampil untuk lokasi tertentu.

Silahkan bagi penyuka kegiatan pendakian gunung untuk mencoba mendaki gunung - gunung di atas. Semoga pendaki Indonesia akan lebih dikenal di mata internasional sebagai penggapai puncak dunia yang hebat.

No comments:

Post a Comment