BANYUWANGI
– Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan
status Gunung Api Raung yang berdiri di tiga perbatasan wilayah,
Banyuwangi, Bondowoso dan Jember, dari waspada menjai aktif normal. Itu
dilakukan seiring aktifitas vulkanik gunung ketinggian 3.332 meter dari
permukaan laut itu waspada menunjukan penurunan.
Data PVMBG di Pos Pantau Gunung Api
(PPGA) Raung, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, yang di terima Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, penuruan aktifitas
vulkanik mulai terjadi sejak tanggal 5 September lalu. Seismograf
merekam hanya terjadi 2 kali tekanan jauh. Amplitude 2,5 mm dan
aktivitas kegempaan vulkanis 38-84 detik.
“Sesuai dengan data yang kita terima
dari PVMBG dan Pos pantau Raung, sejak tanggal 5 September status gunung
Raung turun dari waspada menjadi normal aktif,” ujar juru bicara BPBD
Banyuwangi, Joko SP, saat di wawancarai sunriseofjava.com di kantornya,
Jumat (06/09/2013).
Joko menjelaskan, PVMBG menaikkan status
gunung raung dari normal (level I) menjadi waspada (level II) pada
tanggal 18 Oktober 2012. Empat hari kemudian statusnya ditingkatkan
menjadi siaga (level III) terhitung mulai 22 Oktober 2012.
Sejak dinaikkan statusnya menjadi siaga,
kawah Gunung Raung terus menyemburkan asap dan mengeluarkan suara
gemuruh, yang didengar oleh sebagian warga di beberapa kabupaten yang
berada di lereng gunung Raung.
Selama ditetapkan status Siaga, gunung
yang memiliki nama lain gunung Rawon ini ternyata sudah erupsi pada 19
Oktober 2012. Itu berdasarkan data yang terekam dari GPS dan seismik di
PPGA Raung.
“Kami selalu menunggu data atau laporan
dari PVMBG jika ada peningkatan status. Kita tidak mau gegabah mengenai
status gunung berapi. Mengenai penanggulangan bencana kita siap
sewaktu-waktu,” tandasnya. (Wastiti Putri Akmal)
No comments:
Post a Comment