Tepat hari ini, pembukaan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) resmi digelar di Banyuwangi, Jawa Timur. Event ini akan berlangsung sepanjang September-Desember 2013, menampilkan aneka atraksi budaya dan potensi alam setempat.
Tahun ini, BEC mengambil tema "The Legend of Kebo-keboan". Pembukaan BEC digelar meriah, 300 orang berparade di jalan sepanjang 3 Km mengelilingi Kota Banyuwangi. Mereka diiringi musik etnik Banyuwangi yang dikolaborasi dengan musik modern. Ribuan warga dan wisatawan pun memadati jalanan yang disulap menjadi catwalk.
"Karnaval adalah salah satu cara efektif untuk mempromosikan pariwisata daerah. Karena itulah BEC ini digelar. Tahun ini BEC telah memasuki penyelenggaraan yang ketiga," ujar Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas dalam rilis yang diterima detikTravel, Sabtu (8/9/2013).
Event dan karnaval pembukaan BEC mengeluarkan beragam potensi yang dimiliki Banyuwangi. Ritual kebo-keboan misalnya, yang jadi tema utama event tahun ini, biasa dilakukan sebagai wujud doa dan pengharapan agar panen melimpah. Ritual ini telah dilakukan masyarakat lokal Banyuwangi selama ratusan tahun.
"Tidak seperti ternak lain seperti sapi yang dikonsumsi dagingnya, kerbau selalu dianggap hewan yang membantu kemakmuran dan ketahanan pangan petani melalui tenaganya. Sehingga kerbau memperoleh status penting dan perlakuan khusus ketika masa tanam," jelas Anas.
Beragam pergelaran dalam BEC diharapkan bisa meningkatkan peran sektor pariwisata untuk menggerakkan ekonomi daerah. Selain event budaya dan berbasis potensi alam, ada pula sport tourism yakni Tour de Ijen.
"BEC juga akan dimeriahkan Sewu Paju Gandrung, sampai jazz pantai bersama Tompi, Glenn Fredly, dan Sandhy Sandoro. Rangkaian acara ini akan memberi 'Banyuwangi experience' yang tak akan bisa ditemui di daerah lain," tambah Anas.
No comments:
Post a Comment